Setelah kemenangan 6-0 Atletico Madrid atas Celtic di Liga Champions yang cukup menguntungkan bagi pemain judi bola, Diego Simeone melambaikan tangan kepada kerumunan yang menyanyikan namanya.
Gol dari Griezmann, Morata, Lino, dan Saul memberikan Atletico kemenangan kandang ke-16 berturut-turut sejak Februari. Atletico berada di puncak grup dan sepertinya tim dan pelatih bekerja dengan baik bersama-sama lagi. Ini sangat berbeda dari tahun lalu.
Spekulasi Mengenai Masa Depan Simeone
Awal musim 2022-23 Atletico adalah yang terburuk di bawah Simeone, dengan hanya satu kemenangan dalam lima pertandingan kandang La Liga. Atletico kemudian menjadi juru kunci grup Liga Champions, gagal lolos ke kompetisi Eropa untuk pertama kalinya di bawah kepemimpinan Simeone.
Ada keraguan di dalam internal klub, dengan banyak orang yang khawatir atau berharap bahwa masa Simeone akan berakhir. Beberapa pendukung tidak puas dengan keputusannya, terutama mengenai Joao Felix.
Felix seringkali tidak dimainkan, yang merusak hubungan antara Simeone dan manajemen klub. CEO Miguel Angel Gil Marin bahkan mulai berbicara tentang “era pasca-Simeone,” meskipun kontrak Simeone berlaku hingga 2024.
Awal Kebangkitan Atletico
Kebangkitan Atletico dimulai pada Januari 2023, ketika Felix dipinjamkan ke Chelsea. Antoine Griezmann mengambil alih kendali tim dan Atletico menyelesaikan musim dengan kuat, meraih posisi ketiga di La Liga dan kembali ke Liga Champions.
Kebangkitan ini memungkinkan Simeone untuk memutuskan bahwa Felix tidak masuk ke dalam rencananya. Namun, Simeone juga tidak mendapatkan semua yang diinginkannya dalam jendela transfer, terutama seorang gelandang tengah.
Aura positif di Atletico berlanjut ke musim 2023-24, dengan kemenangan besar 3-1 atas Real Madrid dalam pada bulan September. Ini adalah kemenangan besar pertama Atletico atas Real Madrid sejak pindah ke stadion Metropolitano pada tahun 2017.
Evolusi Atlético di Bawah Simeone
Kemenangan 6-0 atas Celtic menjadi tanda positif Atletico di bawah Diego Simeone. Atletico telah berkembang dan mengadopsi gaya permainan yang lebih modern dan berbasis penguasaan bola.
Hal ini tercermin dalam fakta bahwa Jan Oblak mencatatkan clean sheet pertamanya di kandang sepanjang musim. Atletico tidak lagi begitu kokoh di belakang, tetapi lebih kreatif dan menyerang. Gaya bermain ini memungkinkan setelah Simeone memainkan Axel Witsel sebagai bek tengah dan Rodrigo Riquelme di posisi wing-back kiri.
Simeone juga berhasil membangun kembali hubungan dengan pemain seperti Morata dan Saul, yang menjadi salah satu pemain terbaiknya musim ini.
Masa Depan Simeone di Atlético
Simeone memiliki kesempatan untuk meninggalkan Atletico, tetapi dia bertahan karena hubungan emosional yang mendalam dengan Atletico. Simeone juga menjadi pelatih dengan gaji tertinggi di dunia.
Di bawah Simeone, Atletico menjadi salah satu klub elit di Eropa. Ketika dia tiba pada tahun 2011, Atletico hanya bermain di Liga Champions atau Piala Eropa sebanyak tiga kali dalam 30 tahun. Sekarang, Atletico menjadi langganan dan hampir lolos ke babak 16 besar untuk kedelapan kalinya dalam sembilan tahun terakhir.
Simeone menunjukkan bahwa dia masih menjadi orang yang tepat untuk memimpin Atletico, dan kemungkinan besar dia akan tetap berada di klub tersebut untuk waktu yang lama.
Pembicaraan Kontrak Baru Simeone
Atlético baru saja mengumumkan bahwa Simeone resmi memperpanjang kontraknya hingga tahun 2027. Detail dari kesepakatan, termasuk durasi kontrak dan gajinya, masih belum diketahui. Namun, kabarnya gajinya akan sedikit turun dari €23 juta per tahun.
Saat ini Atletico berada di peringkat keempat di La Liga, enam poin di belakang Girona di puncak klasemen. Di Liga Champions, Atletico juga harus menghadapi drama di laga pembuka setelah kiper Lazio, Ivan Provedel, mencetak gol penyama di menit akhir.
Simeone masih memiliki impian untuk memenangkan Liga Champions dengan Atlético. Gelar La Liga ketiga juga akan menjadi pencapaian yang signifikan.