Xavi Hernandez, pelatih Barcelona, mengumumkan keputusannya untuk mengundurkan diri dari jabatannya pada akhir musim ini. Setelah karier bermain yang sukses, ia mengambil alih posisi pelatih kepala Barcelona pada November 2021. Selama masa kepelatihannya, Xavi membawa Barcelona meraih gelar La Liga dan Supercopa de Espana musim lalu.
Pengumuman ini muncul setelah rentetan hasil buruk bagi para pemain judi bola, termasuk kekalahan 3-5 dari Villarreal di La Liga, kekalahan 4-2 dari Athletic Bilbao di Copa del Rey, dan kekalahan 4-1 dari Real Madrid di Piala Super. Meskipun kontraknya masih tersisa hingga musim panas mendatang, Hernandez memilih untuk tidak melanjutkan kontraknya hingga 30 Juni tahun ini.
Alasan Pengunduran Diri Xavi
Xavi mengumumkan keputusannya untuk mundur pada akhir musim, dengan alasan bahwa pekerjaannya sangat menantang dan “kejam”. Keputusan ini diambil setelah kekalahan 3-5 dari Villarreal di La Liga. Kekalahan tersebut membuat Barcelona tertinggal 10 poin dari pemuncak klasemen La Liga, Real Madrid.
Keputusan Xavi juga dipengaruhi oleh performa Barcelona di Copa del Rey. Klub mengalami kekalahan tandang 4-2 di perempat final melawan Athletic Bilbao, yang membuat Xavi menyatakan bahwa ia akan pergi jika Barcelona “tidak bersaing di akhir musim”. Hasil buruk ini menggarisbawahi kebutuhan mendesak akan perubahan di dalam tubuh Barcelona saat ini.
Performa Buruk Barcelona
Di bawah kepemimpinan Xavi, performa Barcelona mengalami serangkaian pasang surut. Xavi, yang ditunjuk sebagai manajer Barcelona pada November 2021, menjuarai La Liga di musim penuh pertamanya.
Namun, performa tim baru-baru ini membuat Barcelona merosot ke posisi ketiga di klasemen La Liga, di belakang Real Madrid dan Girona. Salah satu pertandingan penting di bawah kepemimpinan Xavi adalah final Piala Super Spanyol, di mana Barcelona mengalami kekalahan 4-1 dari Real Madrid. Dalam pertandingan ini, Vinicius Jr. mencetak hat-trick di babak pertama, membuat Real Madrid memegang kendali. Kekalahan ini merupakan pukulan telak bagi Barcelona dan mungkin mempengaruhi keputusan Xavi untuk mundur.
Pengumuman Keputusan Xavi
Xavi mengumumkan pengunduran dirinya dalam konferensi pers setelah pertandingan setelah kekalahan Barca atas Villarreal. Xavi mengatakan, “Kami telah mencapai titik tanpa harapan. Ini adalah waktunya untuk perubahan… Saya akan pergi pada tanggal 30 Juni”.
Xavi menggambarkan pengalamannya sebagai pelatih kepala Barcelona sebagai “kejam dan tidak menyenangkan” dan mengungkapkan rasa “bebas” atas kemungkinan meninggalkan posisi tersebut. Keputusannya tampaknya dipengaruhi oleh sorotan media yang luar biasa terkait dengan pengelolaan klub seperti Barcelona.
Prospek Masa Depan Barcelona
Kepergian Xavi dapat memberikan dampak yang besar bagi tim. Keputusan Xavi dapat menyebabkan perubahan yang signifikan dalam strategi Barcelona. Di bawah kepemimpinan Xavi, Barcelona memiliki pertahanan yang kuat, hanya kebobolan 20 kali dalam 38 pertandingan La Liga. Namun, musim ini, mereka telah kebobolan 29 kali dalam 21 pertandingan.
Dari segi moral, kepergian Xavi berpotensi meredakan ketegangan di dalam tim. Xavi sendiri menyatakan bahwa tim telah bermain dengan penuh ketegangan dan kepergiannya dapat membantu para pemain untuk merasa lebih bebas. Namun, perlu juga dicatat bahwa kepergian Xavi menambah kekacauan yang terjadi di dalam klub, menghilangkan segala bentuk konsistensi.
Spekulasi Penerus Xavi
Seiring dengan berakhirnya masa bakti Xavi di Barcelona, spekulasi mengenai calon penggantinya pun bermunculan. Nama-nama seperti Thiago Motta, Rafael Marquez, dan Michel telah disebut-sebut sebagai kandidat.
Arah masa depan klub tidak diragukan lagi akan dipengaruhi oleh pilihan manajer baru. Warisan Xavi di Barcelona sangatlah penting, dengan prestasinya yang menandai titik balik yang signifikan bagi klub. Kepergiannya, setelah kekalahan yang mengecewakan dari Villarreal, menandakan berakhirnya sebuah era. Namun, hal ini juga memberikan kesempatan bagi Barcelona untuk membentuk kembali nasibnya.
Barcelona memiliki sekelompok pemain muda yang menjanjikan, dan sang pelatih baru akan memiliki tugas untuk memanfaatkan potensi mereka. Oleh karena itu, pengunduran diri Xavi, selain menandai berakhirnya sebuah babak, juga membuka kemungkinan-kemungkinan baru untuk masa depan Barcelona.